Biaya Pilkada

"Harga rekomendasi partai politik untuk bupati Rp 5 miliar, ini pernyataan dari Pak Bambang Soesatyo politisi dari Partai Golkar," kata Gliddheo dalam diskusi Refleksi Otonomi 2019 dan Arah Perbaikan ke Depan di Jakarta, Minggu (15/12/2019). Sementara, harga rekomendasi untuk calon gubernur mencapai Rp 50 miliar. Ada dua hal penyebab mahalnya biaya politik dalam pilkada langsung yakni biaya resmi dan biaya tidak resmi.
Pada biaya resmi yang mencakup 4 elemen.
- Durasi masa kampanye yang lama berimplikasi pada besarnya biaya operasional kontestan pilkada.
- Kebutuhan logistik sebagai penunjang berbagai aspek selama masa kampanye.
- Mahalnya biaya saksi. .
- Terakhir, beban APBD yang dikeluarkan dalam setiap pilkada mencapai Rp 30 miliar. Sementara itu,
Kelebihan Pilkada Langsung
Selain mahalnya ongkos pilkada lansung, pada sistem pemilihan ini juga sangat rawan menghadapi konflik horizontal.
Meski begitu, mahalnya biaya pilkada langsung ini terbayar dengan berbagai kelebihan yang dihasilkan sistem pilkada langsung seperti :
- Melahirkan pemimpin yang inovatif, adanya regenerasi kepemimpinan yang mendapatkan legitimasi masyarakat.
- Pilkada langsung juga menjamin stabilitas pemerintahan daerah. Terakhir probabilitas aspirasi publik yang terserap lebih tinggi pada saat para calon kepala daerah melakukan kampanye langsung.
Mengutip pernyataan Jokowi, Gliddheo menyebut, pilkada langsung tetap harus dilakukan dengan catatan. Yakni perlu ada evaluasi dari segi teknis penyelenggaraan. "Pilkada tetap melalui mekanisme pemilihan langsung namun perlu ada evaluasi dari segi teknis penyelenggaraan," tutupnya.
Sumber:liputan6.com, https://www.liputan6.com/bisnis/read/4134744/mahalnya-pilkada-langsung-hingga-habiskan-uang-rp-100-miliar?page=2
====================================================
0 Response to "Biaya Pilkada"
Posting Komentar