Program Support Pilkada 2024 : Menang Untung - Kalah Untung di Era Disrupsi

 

Oleh : Sugeng AntoInisiator GEMARI dan GPS INDONESIA

1.Pilkada  2024

Sesuai agenda konstitusi pilkada 2024 secara serentak di seluruh Indonesia baik pemilihan gubernur, bupati dan wali kota. Rangkaian pemilu tahun 2024 dimulai tanggal 14 februari 2024 untuk pemilihan legislatif : DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten kota serta pemilihan eksekutif presiden dan wakil presiden. Untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur, bupati dan wali kota akan berlangsung tanggal 27 November 2024.

Maju Pilkada 2024 bisa melalui jalur politik atau independen (perseorangan). Beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam Pilkada 2024 :

  • Maju dengan jalur politik dominan lebih menang.
  • Petahana mempunya potensi lebih besar untuk duduk kembali
  • Sistem pemilihan “One Man One Vote”
  • Perlakuan pemilih : masyarakat heterogen atau homogen, tingkat status sosial
  • Persaingan semakin ketat, Strategi 3M dan Progam Support Kolaborasi Win Win Solution menjadi prioritas utama.

2.Siap Menang - Siap Kalah

Menang atau kalah dalam alam demokrasi khususnya pilkada adalah hal biasa. Permasalahannya banyak mental sebagian masyarakat siap menang tapi tidak siap kalah. Ada dua pelajaran yang kita ambil sebagai panutan yaitu :

  • Mental orang Jepang. Dalam peperangan atau pertempuran orang Jepang siap MATI, tapi faktanya musuhnya yang mati. Siap mati dalam konsep orang Jepang bukan berartri pasrah, tetapi siap mati artinya segala potensi dikeluarkan agar tidak mati. Nah mental siap kalah bukan berarti mau kalah, tetapi segala potensi dikeluarkan untuk menang.
  • Merujuk ke Konstitusi kita Pancasila khususnya sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua yang terjadi menang kalah tentu sudah kehendak Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa). Dijelaskan di Al-Quran Surat Ali Imran ayat 160, “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkankamu ; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang orang mukmin bertawakal

3.Era Disrupsi

Era disrupsi adalah era dimana terjadi perubahan cepat disemua sektor akibat digitalisai dan “Internet of Thing” (IoT) atau “Internet untuk Segala”. Perubahan bisa kita lihat : media cetak tergilas oleh media online atau media sosial (medsos), ojek pangkalan mulai ditinggalkan karena hadirnya ojek online, taksi konvensional kalah dengan taksi online, mall atau pasar tradisional tertinggal oleh marketplace dan toko online. 

Di dunia politikpun mengalami perubahan cepat di era disrupsi ini, informsi begitu cepat dengan adanya internet dan digitaisasi, sehingga peta politikpun mengalami perubahan untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Dalam pilkada di era disrupsi ini harus mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan semuan unsur atau komponen mayarakat dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Kolaborasi offline dan online menjadi kata kunci untuk mempengaruhi pemilik suara (masyarakat).

4.Target Pilkada

Target Pilkada adalah memenangkan PEMILIH  yaitu  SUARA bukan MASA. Untuk memperoleh suara yang besar perlu memahami “Siapa pemilih kita dan apa kebutuhan pemilih kita”. 

Dalam membangun SUARA, hukum yang dipakai adalah “Hukum Memberi dan Menerima

  • Ada 4 tahapan untuk bisa DIPILIH yaitu : DIKENAL, DITERIMA, DISENANGI, DIPERCAYA baru DIPILIH. 4 tahapan diatas lebih kita kenal dengan istilah Popularitas dan Elektabilitas.

  • Karakter Pemilih. Faktor Figur Kandidat menjadi menjadi variabel penting dalam pilkada selain faktor saudara, golongan, organisasi dan program kerja. Faktor BB (Balas Budi) menjadi faktor terpenting dalam memenangkan suara pemilih. Faktor BB terdiri dari : Balas Budi Jangka Pendek (Serangan Fajar) dan Jangka Panjang (Program Terencana dan Terukur).

5.Biaya Pilkada

Dari Pantauan dan Riset LSM KPPOD :

  • Biaya Pilkada Bupati/Walikota 30 M dan 50 M Gubernur. Rekomendasi Bupati 5 M dan Gubernur 50 M
  • Biaya Resmi dan Tidak Resmi. Beban APBD Pilkada Bupati/Walikota 30 M.
  •  Biaya tidak resmi : Mahar Politik

6.Rubah Mindset

Kunci Utama kemenangan dan kekalahan dalam Pilkada adalah Tim Pemenangan atau Tim Sukses. Untuk itu Perubahan Mindset lama ke Mindset baru menjadi prioritas utama.

Mindest - Tindakan - Kebiasaan - Karakter - Nasib/Hasil. Jadi Mindset Tim sangat menentukan kemenangan Pilkada. Mindset salah akan hasilkan salah, begitu juga Mindset yang benar akan hasilkan benar.

Perubahan Mindset Timses : Mindset Lama Menjadi Mindset Baru 

  • Liability (Beban) menjadi Aset
  • Tim Sukses cakada menjadi Tim Sukses Cakada dan Diri Sendiri
  • Pola Pikir : Uang dan Jangka Pendek menjadi Pola Pikir : Peluang dan Jangka Panjang
  • Politik Nafsu Dunia menjadi Politik adalah Ibadah
  • Karakter : Tetapi menjadi Karakter Walaupun


7.Program Kolaborasi Win Win Solution

Sinegi dan Kolaborasi 

  • Youtuber Academy : Edukasi dan Pelatihan
  • Media Partner : Publikasi dan Propaganda +
  • Koalisi Ormas : Edukasi Ekonomi dan Politik Sehat
  • GEMARI : Edukasi Gerakan Ekonomi Mandir (Aplikasi Digital dan UMKM) dan Pelatihan Bisnis
  • GPS : Edukasi Politik Sehat
  • GKN dan GEMASKOP : Edukasi dan Pelatihan

Konsep Dasar Kolaborasi Win Win Solution

  • Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mempunya korelasi dengan berdagang/niaga barang/jasa
  • Tenaga Lapangan/Penggiat GEMARI setiap hari mempengaruhi orang untuk mengikuti apa yang ditawarkan
  • Energi/biaya yang dikeluarkan dengan adanya tambahan promosi Calon Kepala Daerah (Cakada) dan tanpanya adalah SAMA.
  • Mempengaruhi orang lain dengan dasar TRUST/Kepercayaan
  • Mempengaruhi orang/masa TANPA dibaca oleh lawan atau kompetitor dan NO MONEY POLITIC

8.Program Menang Untung - Kalah Untung

Nah ini poin yang sangat penting yaitu Menang Untung - Kalah Untung, BUKAN Menang Untung - kalah Buntung… he..he…

Kalau Menang tentu akan kita dapatkan :

  • Kekuasaan/kebijakan
  • Bisnis dan Komunitas Bisnis
  • Jaringan Pilkada, Pileg dan Pilpres

Dan Kalau Kalah tetap akan mendapatkan 

  • Bisnis dan komunitas bisnis (Aset)
  • Jaringan Pilkada, Pileg dan Pilpres (Aset)
  • Waktu dan Peluang Persiapan Pesta Politik Berikutnya.

Biaya Program :

  • ± 30% dari biaya normal (cara lama), tergantung kompetisi politik
  • Dimulai dengan pembuatan/pengembangan akun  youtube cakada yang bersinergi dengan Program Youtuber Academy dan Tim Digital Kupas Media.
  • Media Partner : Propaganda + untuk meningkatkan dan menjaga Popularitas dan Elektabilitas
  • Koalisi Ormas : Edukasi Ekonomi dan Politik Sehat
  • Pelatihan GEMARI (Berkesinambungan) : Digital dan UMKM
  • Kesepakatan Win Win
9.Kesimpulan

Program Support Pilkada 2024 Menang Untung - Kalah Untung” merupakan SOLUSI win win untuk maju menjadi kepala daerah dengan low cost (Biaya Rendah) dan membangun ASET dengan konsep sinergi dan kolaborasi serta sesuai konstitusi untuk Indonesia lebih maju dan sejahtera.

================================================


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Program Support Pilkada 2024 : Menang Untung - Kalah Untung di Era Disrupsi"

Posting Komentar